Rabu, 06 Juli 2011

SBY Presiden RI yang Membuka Gerbang Keemasan Bangsa. ?: Menilik RAMALAN 7 SATRIO PININGIT RONGGOWARSITO


ranggaDipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :
1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.
2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.
3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.
4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.
5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.
6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.

7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU.
Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Allah SWT, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.

Dari paparan di atas bisa dipahami bahwa saat ini kita berada di fase yang ke enam yaitu Satrio Boyong Pambukaning Gapura.Tapi sayangnya adalah fakta yang ada berbicara lain. Pemerintahan SBY memiliki prestasi yang sangat jelek akhir - akhir ini; muli dari Skandal Bank Centuri, Kasus kasus pemilu, Mafia Pajak- Gayus Tambunan, Suap Pemilihan Deputi Gubernur BI yang menyeret anggota DPR dari PKS Nurbaiti, dan Pemalsuan Surat MK serta yang sedang ramai jadi berita adalah Kasus percobaan suap toleh bendahara Partai Demokrat Nazaruddin terhadap sekjen MK, Jenadri. Semua kasus tersebut tidak terselesaikan.
  
Kekecewaan masyarakat nampaknya makin besar terhadap pemerintah SBY, hal ini dapat terlihat dari hasil survey dari LSI baru - baru ini yang menunjukkan popularitas SBY menurun tajam di bawah batas psikologis 50%. SBY sebagai presiden tidak punya ketegasan alam kasus tersebut.. Tidak ada  sikap yang jelas.  Benar kiranya apa yang disampaikan secara berani oleh Pong Harjatmo, artis senior kita pada talk show pagi di Metro TV 5 Juli kemarin. Ia bilang SBY badan doang yang gede, nyali kecil.ada apa ?
Dari deiskripsi di atas jelas bukan SBY yang jadi nubuatan Ranggowarsito tsb. Lantas siapa !?

Taken from
Simple and Easy

Asep Hasan Duriat

2 komentar:

  1. ali mahmudi_ XII-O110 Agustus 2011 pukul 07.11

    I think the present government can not solve problems in Indonesia. so the government should be more careful in dealing with the problem. not adding new problems. so that our country can become a more developed country anymore. thus we should be more closely in choosing a leader. from small organizations to the state level. examples of class president to begin choosing leaders of the country. not carelessly chosen leaders. a leader must be able to lead themselves before leading others.
    a leader must also be decisive. and assertive in addressing the problem. not just promises. which were dictated to the speeches in front of peoples.
    stick to the promise!, do not just nonsense. lead this country becomes more developed countries than other countries.

    BalasHapus
    Balasan
    1. When democracy is going on, such as it is happening in our country, freedom of speak is just like endemic virus . Everyone talks and even may debate the rulers. Freedom of speak excessively symptomize people and has been out of control. never blame anyone but always follow and criticize where the wind goes.

      Hapus