Ramadan tinggal 3 hari lagi usai, gegap gempita musllim beribadah " mungkin" juga akan usai dan masjid dan mushola kembali sepi dan hanya berfungsi mengumandangkan azan saja, semantara yang datang beribadah bisa di hitung jari dan hanya itu- itu saja. Keramaian hanya pada saat hari Jum'at saat ada ibadah jum'atan.Kondisi ini terus dan terus terjadi seakan Ramadan hanya rutinitas tanpa bekas yang mengajar bagi muslim. Maka pantas saja kualitas muslim tidak pernah menjadi lebih baik,
Kamis, 24 Juli 2014
Rabu, 23 Juli 2014
Tantangan Berat Jokowi
Presiden baru telah terpiliih dan tinggal menunggu waktu pelantikan yang nanti dilaksanakan oleh MPR. Harapan akan perubahan yang signifikan terhadap perbaikan sosial ekonomi dan kesejahteraan tentu dinantikan oleh masyarakat dari janji - janji selama kampaye.Rakyat yang menantikan impian yang tertuang dalam naskah
Selasa, 22 Juli 2014
Pengumuman Hasil Pilpres
Alhamdullah akhirnya KPU berhasil mengumumkan hasil pilpres tadi mala, dengankemenangan pasangan nomor urut 2 Jokowi Jk dengan perolehan suara 53% berbanding 46%. Meski sempat alot karena protes dari kedua belah pihak, bahkan kubu Prabowo menyatakan mundur dari rangkaian proses pilpres, akhirnya KPU mengumumkan hasilnya. Yang membanggakan adalah kekawatiran yg dirasakan banyak orang akan terjadinya aksi massa dari pihak yang kalah sampai pukul 08.00 pagi ini tidak terjadi. Ini tentu saja hal positif yang akan menambah kepercayaan diri para investor untuk menanamkan investasi di Indonesia. Ini
Senin, 21 Juli 2014
Menunggu 22Juli
Hasil Pilpres secara hitung cepat menimbulkan kekawatiran karena 12 lembaga yang melakukan hitung cepat, 8 diantaranya memenangkan pasangan nomor urut 2 Jokowi JK sementara 4 lembaga survey lainnya memnangkan pasangan nomor urut 1 yaitu Prabowo Hatta. Selisih hasil hitung cepat yang memang hanya tipis sekitar 52 % : 48% memang sangat memungkinkan terjadinya kesalahan atau distorsi. Ada sinyalir beberapa lembaga survey memang pesanan salah satu pasangan sehingga entah dengan sengaja atu tidak telah meninggalkan kaidah ilmiah dalam mengadakan survey atau dengan cara apapun manipulasinya berusaha memenangkan pasangan pemesan. Terlebih lagi setelah diverifikasi ada lembaga survey yang tidak kredibel dan memiliki rekam jejak yang kurang baik. Menanggapi situasi yang mencemaskan ini Presiden memerintahkan agar hasil hitung cepat tidak ditayangkan lagi di media elektronik agar tidak membuat masyarakat makin bingung dan berdebat serta menimbulkn perpecahan, serta kedfua belah pihak menunggu hasil hitung manual yang masih dilakukan oleh KPU.
Langganan:
Postingan (Atom)